Monday, April 13, 2009 0 comments

Kenapa Allah Merahsiakan Mati

Suatu hari seperti dinukil oleh Syekh Abdurahman Al-Sinjari, dalam Al-Buka min Khasyatillah, Nabi Ya’qub berdialog dengan Malaikat pencabut nyawa.

“Aku ingin sesuatu yang harus engkau penuhi sebagai tanda persaudaraan kita,” pinta Nabi Ya’kub.

“Apakah itu.” tanya malaikat maut.

“Jika ajalku telah dekat, beritahulah aku.”

Malaikat itu menjawab, “Baik, aku akan memenuhinya. Aku akan mengirimkan tidak hanya satu utusan, tapi dua atau tiga utusan.”

Setelah itu keduanya berpisah. Hingga setelah lama malaikat itu datang kembali.

“Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?” tanya Nabi Ya’qub.

“Aku datang untuk mencabut nyawamu.” jawab malaikat.

“Lalu mana ketiga utusanmu?” tanya Nabi Ya’qub lagi.

“Sudah kukirim. Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan membungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya’qub itulah utusanku untuk setiap anak Adam.”

Tetapi, kematian itu tidak hanya akan menimpa kepada orang-orang yang sudah lanjut usia (tua) saja, tapi semua orang baik itu bayi yang baru lahir atau belum lahir, anak-anak, remaja, dewasa samapai orang tua yang sudah jompo sekali. Pokoknya, setiap yang berjiwa baik itu manusia, hewan, tumbuhan dan lain sebagainya akan merasakan mati, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT yang artinya,

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…” (QS. Ali Imaran (3): 185)

Malahan di lain ayat-Nya Allah SWT menerangkan bahwa kematian itu terjadi atas izin Allah SWT sebagai sebuah ketetapan yang telah ditentukan waktunya, sebagaimana firman-Nya,
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…” (QS. Ali Imran (3): 145)

Maka, oleh karena itu, dimanapun kita, sedang apa pun kita, kalau Allah SWT sudah menetapkan ketentuan-Nya, bahwa saat ini, menit ini, jam ini, dan hari ini kita ditakdirkan mati, maka matilah kita. Allah SWT berfirman,

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS. An-Nisa (4): 78)

Kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi dan akan menimapa kepada setiap yang berjiwa. Yang jadi masalah adalah tidak ada yang tahu kapan kematian itu akan menimpa. Malahan Rasulullah SAW sendiri pun tidak diberitahu oleh Allah SWT. Sehingga timbul pertanyaan didiri kita masing-masing, kenapa Allah SWT merahasiakan masalah kematian ini?

Ada beberapa alasan yang bisa kita ambil dari dirahasiakannya kematian itu:

1. AGAR KITA TIDAK CINTA DUNIA
DR. Aidh Al-Qarni dalam sebuah bukunya Cambuk Hati berkata bahwa, “Dunia adalah jembatan akhirat. Oleh karena itu, seberangilah ia dan janganlah Anda menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah berakal orang yang membangun gedung-gedung di atas jembatan”.

Al-Ghazali dalam bukunya Mutiara Ihya Ulumuddin menukil beberapa hadits mengenai masalah dunia diantaranya adalah:Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu penjara bagi orang Mukmin dan surga bagi orang kafir”.

Dan sabdanya pula, “Dunia itu terkutuk. Terkutuklah apa yang ada di dalamnya kecuali yang ditujukan kepada Allah.”Abu Musa Al-Asy’ari berkata bahwa Raulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mencintai dunianya, niscaya ia akan membahayakan akhiratnya. Dan barangsiapa mencintai akhiratnya, niscaya ia akan membahayakan dunianya. Maka utamakanlah apa yang kekal daripada apa yang binasa.”Intinya adalah agar kita tidak cinta pada sesuatu yang pasti tiada. Jangan sampai ada makhluk, benda, harta, jabatan yang menjadi penghalang kita dari Allah SWT.

2. AGAR KITA TIDAK MENUNDA AMAL
Kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati. Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun, semua dirahasiakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita jangan sampai menunda-nunda ibadah, dan semua amal perbuatan baik yang akan kita lakukan, tobat yang kita lakukan, maaf yang kita ucapkan.

Syekh Ahmad Atailah dalam bukunya Mutu Manikan dari Kitab Al-Hikam mengatakan bahwa,“Penundaanmu untuk beramal karena menanti waktu senggang, adalah timbul dari hati yang bodoh.”

Dan Syekh Ahmad Atailah juga memberikan tipsnya untuk mengatur waktu dalam kehidupan duniawi yang mana perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1–Utamakan kehidupan akhirat, dan jadikan hidup didunia sebagai jembatan menuju akhirat, dan jangan menunda waktu beramal.

2–Berpaculah dengan waktu, karena apabila salah menggunakan waktu, maka waktu itu akan memenggal kita. Artinya terputus seseorang dengan waktu terputus pula amal selanjutnya.

3–Mengejar dunia tidak akan ada habisnya, lepas satu datang pula lainnya. Amal yang tertunda karena habisnya waktu, akan melemahkan semangat untuk menjalankan ibadah. Akibatnya hilang pula wujud kita sebagai hamba Allah yang wajib beribadah.

4–Pergiatlah waktu beramal sebelum tibanya waktu ajal.

5–Perketat waktu ibadah sebelum datang waktu berserah.

6–Jangan menunda amal bakti sebelum datang waktu mati.

7–Aturlah waktu untuk beramal agar kelak tidak menyesal.

3. AGAR MENCEGAH MAKSIAT
Ibnu Bathal berkata: “Jihadnya seseorang atas dirinya adalah jihad yang lebih sempurna”.
Allah SWT berfirman, “Dan adapun orang yang takut pada kebesaran Tuhan-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya” (QS. An-Nazi’at (79): 40).

Jihad seseorang atas dirinya sendiri dapat berupa mencegah diri dari maksiat, mencegah diri dari apa yang syubhat dan mencegah diri dari memperbanyak syahwat (kesenangan) yang diperbolehkan karena ingin menikmatinya kelak diakhirat.

Meninggalkan maksiat adalah perjuangan, sedang keengganan meninggalkannya adalah pengingkaran. Maka, untuk menghindari maksiat, tidak lain dengan menemukan jalan keluarnya, dan satu-satunya jalan keluar adalah ketaatan dan menempatkan diri pada pergaulan yang dapat terhindar dari panggilan dan godaan hawa nafsu itu sendiri.

4. AGAR MENJADI ORANG YANG CERDAS
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang cerdas adalah yang merendahkan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sementara orang bodoh adalah orang yang mengikuti diri pada hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan angan-angan kosong.”

Oleh karena itu, jadilah menjadi orang yang cerdas. Karena hanya orang yang cerdaslah yang tahu bagaimana mempersiapkan mati. Mereka tahu bagaimana merubah yang fana ini menjadi sesuatu yang kekal. Misalnya, bagaimana caranya gaji yang fana ini bisa berubah menjadi kekal? Maka caranya adalah dengan mengeluarkan sebagian atau semuanya kalau memungkinkan dari gaji itu untuk tabungan akhiratnya. Dan ini merupakan investasi kita untuk masa depan kita juga.

Sahabat-sahabat sekalian, kematian adalah sesuatu hal yang misterius yang hanya Allah saja yang tahu. Tinggal bagaimana diri kita dalam mempersiapkan diri ini untuk menghadapi kematian yang akan mendatangi kita.

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam". (QS. Ali Imran (3): 102)

Wallahu A‘lam
Monday, April 13, 2009 0 comments

Pengemis Buta Dan Rasulullah SAW

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya..

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu bakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?"

Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja."

"Apakah Itu?", tanya Abubakar RA.

"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana", kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu?".

Abubakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)".

"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", bantah si pengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada.. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu bakar RA, dan kemudian berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia...."

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu bakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq. Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.

Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang apabila kamu mencintai Rasulullahmu... Sadaqah Jariah salah satu darinya mudah dilakukan, pahalanya? MasyaAllah....macam meter taxi...jalan terus. Sadaqah Jariah - Kebajikan yang tak berakhir.
1.. Berikan al-Quran pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda mendapatkan hasanah..
2.. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah.
3. Bantu pendidikan seorang anak.
4. Ajarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap bacaan do'a itu, Anda dapat hasanah.
5. Bagi CD Quran atau Do'a.
6. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid..
7. Tempatkan pendingin air di tempat umum.
8. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang berlindung dibawahnya, Anda dapat hasanah.
9. Bagikan email ini dengan orang lain.

Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari Qiamat. Aminnnnnn....
Monday, April 13, 2009 0 comments

WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W.

WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W. kepada SAIDINA ALI R.A

"Wahai Ali, bagi orang MUKMIN ada 3 tanda-tandanya:
1) Tidak terpaut hatinya pada harta benda dunia.
2) Tidak terpesona dengan pujuk rayu.
3) Benci terhadap perbualan dan perkataan sia-sia..

Wahai Ali, bagi orang 'ALIM itu ada 3 tanda2nya:
1) Jujur dalam berkata-kata.
2) Menjauhi segala yg haram.
3) Merendahkan diri.

Wahai Ali, bagi orang yg JUJUR itu ada 3 tanda2nya:
1) Merahsiakan ibadahnya.
2) Merahsiakan sedekahnya.
3) Merahsiakan ujian yg menimpanya.

Wahai Ali, bagi org yg TAKWA itu ada 3 tanda2nya:
1) Takut berlaku dusta dan keji.
2) Menjauhi kejahatan.
3) Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam keharaman.

Wahai Ali, bagi AHLI IBADAH itu ada 3 tanda2nya:
1) Mengawasi dirinya.
2) Menghisab dirinya.
3) Memperbanyakkan ibadah kepada Allah s.w.t.

Wang RM 50 kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak derma masjid,tetapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket. 45 minit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandinganbola sepak. Semua insan ingin memasuki syurga tetapi tidak ramai yang berfikir dan berbicara tentang bagaimana untuk memasukinya.
Monday, April 06, 2009 0 comments

Aurat Wanita

"Ustaz mengapa kami kaum wanita kena tutup aurat banyak dan sukar,tapilelaki sikit aja. Adil ke begitu ustaz?" Tanya seorang wanita yangbertitlePhD dalam bidang ekonomi kepada saya."

Dr tahu tak berapa jarak matahari ke bumi? " Tanya saya membalas.

"Emm, tak ingat la ustaz, kenapa pulak? Bagaimana soalan saya tadi"Pakar ekonomi ini cuba mengingatkan saya.

"Cuba Dr bayangkan, kalau jarak antara matahari dan bumi ini tiba-tiba berubah jadi seinchi rapat, apa agaknya akan jadi kat kita?" Soal saya mengajaknya berfikir.

"Rasanya jika ikut teorinya, mesti hancur lebur dan cair penduduk bumi kot,ustaz" katanya.

"Jadinya, Dr setuju tak kalau saya kata bahawa Allah SWT begitu mahir dan amat tepat dalam seluruh urusannya, jika tidak..sudah tentu kita tak boleh hidup di dunia ni, bumi asyik berlaga, siang malam tak tentu hala dantumbuhan semuanya kelam kabut tumbuhnya" Jelas saya sedikit panjang.

"Benar ustaz, saya amat bersetuju tentang Allah maha mengetahui dan berkuasa" katanya sambil mengangguk.

"Jika demikian, mengapa Dr. boleh timbul rasa sangsi tentang keadilandan kebijaksanaan Allah dalam mengarahkan wanita menutup aurat begini, dan lelaki begitu?" Saya cuba membawa semula kepada topik awalnya.

"Hmmm, ye tak ye jugakustaz kan, betul-betul tak patut saya rasa begitu, astahgfirullahah azim " sambil menggeleng kepalanya perlahan.

Bagi sesetengah orang yang bijak, mungkin fakta ringkas saya tadi sudahcukup untuk memberi faham kepada jiwa dan hati. Walau bagaimanapun, ia mungkin sekali tidak berkesan buat setengah yang lain.

Jawapan lazim yang kerap digunakan oleh rakan-rakan saya apabila ditanya soalan sebegini adalah kembali kepada pengertian adil dalam Islam. Iaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya. Contohnya ‘favorite'nya pula, menyebut "adil tak meletakkan kupiah di atas kepala lutut?."Benar dan saya bersetuju itulah takrif adil tersebut, iaitu"meletakkan sesuatu pada tempatnya", lalu tak semua benda patut kita letakkan pada tahap yang sama, seperti kita mengharapkan anak kita berumur 14 bulan untuk mengerti bahayanya memakan semua benda kecil yang dijumpainya di atas lantai."EEee, budak ni tak reti ke benda-benda ni kotor? " tempik seorang ibukepada anaknya kerana memasukkan dalam mulutnya kotoran di lantai dapur rumahnya.

Saya yakin, kita semua faham bahawa tidak adil untuk kita memarahinyakerana ia baru berusia 14 bulan. Berbeza jika ia berusia 14 tahun dancergas aqalnya tetapi masih memungut dan makan semua yang dijumpainya diatas lantai. Itu sememangnya patut dikesali.

Dari sudut Islam, kita harus memahami bahawa Allah SWT maha bijak dalam mengatur hukum di atas dunia ini. Apa yang memudaratkan manusia secara tersurat dan tersirat akan diletakkan had dan batasan untuk dikurangi atau dijauhi. Apa yang bermanfaat dan baik sahaja yang akan digalakkan dandibenarkan.

Firman Allah SWT : يَسْأَلُونَكَ مَاذَاأُحِلَّلَهُمْ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ‎

Ertinya : "Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagimereka?"" Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik" ( Al-Maidah : 4)

Justeru, apa yang ‘neutral' atau ‘harus' hukumnya akan dibiarkan terbuka(tanpa sebarang larangan) sebagai rahmat dan kemudahan kepada umat manusia.

Fakta ini datang dari sabda Nabi SAW:
إن الله فرض فرائض فلا تضيعوها وحدّ حدوداً فلا تعتدوها وحرّم أشياء فلا تنتهكوها وسكت عن أشياء رحمة بكم غير نسيان فلاتسألوا عنها

Ertinya : "Sesungguhnya Allah telah memfardhukan pelbagai perkaarwajib,maka janganlah kamu mengabaikannya, dan telah menetapkan had bagi beberapakeharusan, maka janganlah kamu melewatinya, dan juga telah mengharamkanbeberapa perkara, maka janganlah kamu mencerobihinya, dan juga telahmendiamkan hukum bagi sesuatu perkara, sebagai rahmat kemudahan buat kamudan bukan kerana terlupa, maka janganlah kamu menyusahkan dirimu denganmencari hukumannya" ( Riwayat Ad-Dar Qutni, ; Ad-Dar Qutni :Sohih,An-Nawawi : Hasan )

Perempuan Lebih Sukar?
Pernah sekali di Brunei, selepas tamat kursus yang saya kendalikan, datangseorang peserta wanita lalu berkata :

"Tapi ustaz, orang lelaki mudah le dapat tutup aurat dengan sempurna, sebab depa senang, sikit benor auratnya". Tegasnya.

"Jika puan rasa susah, tapi buat juga kerana Allah, lagi banyak pahala puan dapat, untung orang perempuan, tutup je aurat terus dapat pahala setiap saat, berganda dari pahala orang lelaki kerana mereka tidak berapa sukar"jawap saya menarikminatnya.

"eh, betul ke ni ustaz" sambil tersenyum luas. Berminat betul nampaknya dia kali ini sehingga nampak jelas raut wajahnya ingin penjelasan lanjut.

"Benar, InshaAllah.." Kata saya.Kata saya ini berdasarkan satu hadith yang menyebut:

إن لك من الأجر على قدر نصبكونفقتك

Ertinya : "Sesungguhnya bagi kamu ganjaran pahala berdasarkan kepadakadarkeletihan dan belanja ikhlas kamu" (Riwayat Ad-Dar Qutni dan Al-Hakim)

Menurut Imam Ibn Hajar di dalam Fath al-bari menjelaskan bahawa hadith ini pernah disebutkan oleh Nabi SAW kepada Aisyah r.a berkenaan umrah yangdilakukan oleh Aisyah. Dimana Nabi SAW diriwayatkan menyebut :

إنما أجرك في عمرتك على قدرنفقتك

Ertinya : "Sesungguhnya ganjaran pahalamu (wahai Aisyah) ketika umrahmu ini adalah berdasarkan kadar kesukaran dan wang yang dibelanjakan"

Imam An-Nawawi pula berkata :-

الحديث أن الثواب والفضل في العبادةيكثر بكثرة النصب والنفقة

Ertinya : "Zahir hadith ini menunjukkan ganjaran dan pahala dalam ibadahakan bertambah dengan bertambahnya keletihan dan belanja yang dikeluarkan"

Bagaimanapun ulama sepakat menyatakan bahawa konsep pahala lebih besar apabila amalan lebih sukar dan letih" ini, tidaklah terpakai di dalam semua keadaan, kerana terdapat beberapa jenis ibadat yang ringan tetapi mempunyai pahala yang amat besar, seperti ucapan zikir tertentu yang disebut oleh Nabi SAW, demikian juga berbezanya solat tahajjud di bulan biasa dan dibulan Ramadhan. Kelebihan solat sunat Witr atas solat sunat tasbih yangjauh lebih sukar dan lain-lain. Demikian jugayan ditegaskan oleh ImamIzzudin Abd Salam ( Qawaid al-Ahkam fi Masalihil Anam)

Wanita dan Wangian Di Tempat Kerja
Antara kesilapan kerap yang dilakukan oleh kaum wanita apabila sudah keluarbekerja hari ini adalah berwangian dengan pelbagai jenis ‘perfume'sewaktu keluar dari rumahnya.

" Ala ustaz, takkan ustaz nak kami busuk ustaz" Tanya seorang wanita kepada saya. Busuk atau tidak itu adalah bergantung kepada sikap kebersihan seseorang. Diharuskan wanita memakai sabun ketika mandi, dan bauannya yang seidikit juga harus. Bagaimanapun, yang menjadi masalah kini adalah yang bergeluman dengan wangian, sehinggakan 30 meter jarak darinya pun sudah dapat dihidubaunya. Nabi SAW mengingatkan kaum wanita dengan sabdanya :

أيما امرأة استعطرت , فمرت على قوم ليجدواريحها فهي زانية , وكل عينرأت زانية‎

Ertinya : "Mana-mana wanita yang berwangian dan kemudian lalu dikhalayak lelaki bagi menarik lelaki dengan wangiannya, maka ia adalah seperti wanita penzina, dan setiap mata (lelaki) yang (tertarik lalu) memandangkan adalah mata yang berzina" ( Riwayat Abu Daud, At-Tirmidzi dan Albani :HasanSohih)

Tahukah kaum wanita bahawa lelaki normal mudah terangsang dan naik syahwatnya apabila menghidu bauan wangi si wanita?

"Tapi memang itu tujuan sebahagian mereka pakai wangian" Kata seorang wanita. Jika itulah tujuannya, ia harus berdepan dengan segala masalah dan bahaya dari kaum lelaki yang buas, ketika itu...janganlah ia marahkan lelaki tersebut.

Apabila sudah bekerja juga, banyak aurat yang terbuka di sana sini dengan hujjah ‘panas', sukar nak jaga, sukar nak bergerak, permintaan boss dan syarikat, ‘untuk nampak elegan' , supaya tak nampak macam mayatberjalan dan lain-lain lagi. Akhirnya dikorbanan hukum dan akhiratnya UNTUK DUNIANYA. Amat simpati saya terhadap kaum hawa sebegini. Allahul Musta'an.

Nabi SAW pernah bersabda :

ما من امرأة تضع ثيابها في غير بيت زوجها إلاهتكت الستر بينها وبين ربها‎

Ertinya : Tiada seorang wanita pun yang membuka auratnya (pakaiannya) di rumah atau tempat selain rumah suaminya (atau ayahnya tanpa kewujudan orang luar) kecuali dia telah merempuh tabir (sempadan yang digariskan) diantaranya dan tuhannya" (Riwayat Ahmad, 6/301 ; Albani : Sohih)

Komen Pedas
Mungkin ada wanita yang akan berkata :

"Apa le ustaz ni, orang sedang cerita benda besar iaitu bab sumbanganwanita, tiba-tiba dia sibuk ulas benda-benda kecil tentang aurat pula, tak berkembang pemikiran langsung"

Saya kira, kata-kata begini perkara biasa bagi orang yang telah tersemat dunia dalam hatinya, sama macam orang yang sudah berjaya di dunia perniagaan, tiba-tiba diingatkan tentang halal haram. Pastinya melenting dan memarahi orang yang mengingat sambil dicop 'ketinggalan' zaman, otak kuno dan lain-lain.

Pandangan rendah kerap diletakkan kepada isu-isu keagamaan, ia juga dipandang sebagai isu remeh temeh menurut akal manusia yang rosak. Aqal akan mengikut jalan yang betul bila bertepatan dengan kehendak Allah SWT.

Pernah disebut sikap merendah sebarang perbincangan isu agama bagi merekayang di kemuncak kejayaan dunia sebagai berikut : -

أَن كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ , إِذَاتُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَاقَالَأَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ‎

Ertinya : Kerana dia mempunyai (banyak) harta dan anak, lalu apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: ""(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.( Al-Qalam : 14-15 )
Monday, April 06, 2009 0 comments

Kecantikan Lelaki - Kegagahan Wanita

Kecantikan Lelaki

Kecantikan seorang lelaki bukan kepada rupa fizikal tetapi pada murni rohani. Lelaki yang cantik, adalah: -
  1. Lelaki yang mampu mengalirkan airmata untuk ingatan
  2. Lelaki yang sedia menerima segala teguran
  3. Lelaki yang memberi madu,setelah menerima racun
  4. Lelaki yang tenang dan lapang dada
  5. Lelaki yang baik sangka
  6. Lelaki yang tak pernah putus asa
Kecantikan lelaki berdiri di atas kemuliaan hati. Seluruh kecantikan Yang ada pada Nabi Muhammad s.a.w. adalah kecantikan yang sempurna seorang lelaki.

Kegagahan Wanita

Kegagahan seorang wanita bukan kepada pejal otot badan,tetapi pada Kekuatan perasaan. Perempuan yang gagah, adalah: -
  1. Perempuan yang tahan menerima sebuah kehilangan
  2. Perempuan yang tidak takut pada kemiskinan
  3. Perempuan yang tabah menanggung kerinduan setelah ditinggalkan
  4. Perempuan yang tidak meminta-minta agar di penuhi segala keinginan.
Kegagahan perempuan berdiri di atas teguh iman. Seluruh kegagahan yang ada pada Khadijah adalah kegagahan sempurna bagi seorang perempuan.

Sabda Rasulullah SAW :
Sebarkanlah ajaranku walaupun satu ayat "

Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu
dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." Surah Al-Ahzab : Ayat 71